Fakultas Tarbiyah Meluluskan 95 Sarjana dan 6 Penghafal Qur’an
Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta telah menyelenggarakan prosesi wisuda ke-15 dan harlah ke-21 bagi mahasiswa S1 tahun akademik 2022/2023. Tidak seperti biasanya, acara ini digelar di Gedung Komplek Perkantoran Pemda Kabupaten Bantul pada Sabtu, 16 September 2023. Wisuda IIQ An Nur Yogyakarta ini diikuti sebanyak 164 wisudawan dari 3 fakultas yang ada.
Prosesi wisuda tahun ini dihadiri oleh keluarga besar Yayasan Al-Ma’had An Nur, yakni Ketua Yayasan KH. Yasin Nawawi, dan para Kiai dan Bunyai pengasuh pesantren An Nur, Bupati Bantul, Sekretaris Kopertais Wilayah III Yogyakarta Dr. Muh Soehada’, Ketua Senat Drs. KH. Heri Kuswanto, M.Si, Kapolres dan Dandim Kab Bantul, pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Islam Swasta, ketua dewan penyantun Multi Sera Group Indonesia, perwakilan beberapa kampus di Yogyakarta, dan beberapa tamu undangan lainnya.
Pada tahun ini, setidaknya terdapat 63 wisudawan yang menyandang predikat Cumlaude, 45 di antaranya dari Fakultas Tarbiyah. Adapun wisudawan terbaik Fakultas Tarbiyah diberikan kepada Durrotul Iqomatin Ni’mah dengan IPK 3.68, sedangkan tercepat atas nama Khamidatus Sa’adah dengan masa studi 3 tahun 7 bulan 22 hari.
Dalam sambutan amanahnya, rektor IIQ An Nur Dr. Ahmad Sihabul Millah M.A. menyampaikan bahwa hari ini merupakan era Vuca. Era di mana dunia berubah sangat cepat dan susah untuk dikontrol. Dunia serba tiba-tiba, tiba-tiba viral, orang yang tidak memiliki kapasitas untuk berbicara agama tiba-tiba menjadi ahli agama. Hal ini terjadi karena masifnya teknologi informasi, sehingga kebenaran yang ada di dunia maya hanya bersifat subjektif. Hampir semua lini kehidupan dikendalikan oleh teknologi.
“Maka dari itu, hal itu menjadi tantangan besar bagi para sarjana kita. Solusinya, kita harus menjadi karakter sarjana Rofa’ (dalam kaidah ilmu Nahwu). Maka ada empat hal yang harus diperhatikan, yakni karakter Dhommah (suka berjamaah, berkolaborasi), karakter Wawu (ketawadhu’an), karakter Alif (konsistensi, keistiqomahan), dan karakter Nun (moderat, washatiyah),” tambahnya.
Adapun sambutan Bupati Bantul yang dalam hal ini diwakili oleh Drs. Didik Warsito menuturkan bahwa Pemerintah Bantul mengapresiasi kepada seluruh civitas akademika IIQ An Nur dalam membimbing mahasiswa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang diamanahkan oleh Undang-Undang. Beliau juga mengingatkan bahwa hari ini bukanlah akhir dari perjuangan, justru menjadi awal dari dunia baru yang semakin kompleks.
Adapun KH. Yasin Nawawi selaku ketua Yayasan Al Ma’had An Nur Yogyakarta mewasiatkan kepada para mahasiswa bahwa mereka adalah saksi hidup dalam keberhasilan pendidikan Yayasan dalam mengelola perguruan tinggi. Mahasiswa tidak hanya sekedar sarjana, tetapi ada beban predikat gelar lainnya, yakni mahasantri, mahasiswa yang santri dan santri yang sarjana.
Sambutan terakhir adalah dari Sekretaris Kopertais III Yogyakarta Dr. Muh Soehada. Beliau menjelaskan bahwa sarjana profetik yang divisikan IIQ sangat menarik untuk diimplementasikan, karena di dalamnya mencakup tiga hal, yakni humanisasi (dadi wong), liberasi (ngewongke wong liyo), dan transendensi (ngawulo marang Gusti Allah).
Dalam kesempatan lainnya, Dr. Lina, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan sekaligus ketua panitia wisuda mengungkapkan bahwa mahasiswa Tarbiyah yang tahun ini diwisuda memiliki beban tersendiri, karena mereka tidak hanya menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.), tetapi juga harus membumikan nilai-nilai Al Qur’an dan kepesantrenan di semua elemen masyarakat yang akan mereka tinggali. Visi misi Fakultas Tarbiyah harus terus dirasakan oleh masyarakat luas, sehingga para sarjana juga memiliki tanggungjawab moral untuk merealisasikannya. Beliau mendo’akan agar para sarjana yang diwisuda menjadi sarjana yang ‘kaffah’, yakni terus menyeimbangkan kesuksesan dunia dan kesuksesan akhirat.